Produk lokal VS Produk impor

Ini pengalaman sehari hari di sekitar saya, kalau denger istilah produk impor, wao..denger aja udah kerasa beratnya, yang pertama terbersit, keren, luarbiasa, mahal, pokoknya hal hal yang wah, bikin gengsi naik, prestise coy. Hmmm lain halnya kalau denger istilah produk lokal, atau lokalan, kesannya pasti, murah, gak bagus, pas pasan, kampungan dan banyak lagi kesan negatif lainnya. Apa bener kenyataannya begitu, atau emang pola dan cara berpikir kita aja. Pasti diantaranya ada yang salah, diantara obyektifitas kita terhadap suatu produk, atau emang pola pikir kita yang sudah parah terarah pada pemahaman istilah produk impor lebih dari produk lokal.
Pola berpikir ini udah mendarah daging,
Tujuan saya membahas ini idealisnya adalah bagaimana menumbuhkan kecintaan kita terhadap produk produk lokal, dan mengurangi pemakaian produk impor, seperti mimpi memang, tapi kenapa enggak, suatu saat pasti bisa kok. Tapi gak lepas dari itu semua, sebenarnya pertanyaan besar yang ada di otak saya adalah, Bagaimana prosesnya hingga patern produk impor lebih dari produk lokal ini berkembang di masyarakat sekitar saya. Sungguh, menurut saya merupakan hal yang sangat luar biasa dimana bisa menancapkan paham itu, saya menyebutnya paham karena pada kenyataannya tidak semuanya produk impor itu bagus, dan tidak semua produk lokal itu gak berkelas.
Kalau udah pemahaman yang bicara, atau yang tertanam di otak kita, tai ayam diimpor dari eropapun jadi hal yang luar biasa. menurut saya si sampe segitunya pemahaman ini menancap di otak2 masyarakat sekitar saya.
Kalau bicara produk, yang pertama saya akan lihat adalah manfaat. Contoh..seperti yang saya bahas di blog saya ini, buah, kalau saya dapat manfaat yang sama dari buah Apel malang, kenapa saya harus bangga dan beli Apel impor, yang harganya lebih mahal, dan musti ke supermarket lagi belinya. Tapi anehnya tidak dengan orang2 yang ada disekitar saya, kecenderungannya banyak dari mereka lebih memilih Apel impor, lebih keren, lebih bergaya, lebih gagah...loh terus emang yang mo di makan apanya?? Aneh banget. Maaf terbawa emosi, hehehe. Tapi kenyataan itu yang saya hadapi di sekitar saya.
Tak lepas dari pemahaman akan hebatnya produk impor, ini terjadi di seluruh bidang usaha apapun di negara ini,
Bener, terkadang saya sangat kagum dengan iklan-iklan produk luar negeri yang bisa masuk sampai ke alam bawah sadar saya, mengaduk aduk cara berfikir saya hingga tak sadar terbawa oleh hasrat ingin mencoba dan menjadi luar biasa, mereka bisa menjadikan saya spesial, betul, itu yang terjadi soudara, saya bisa menjadi lebih spesial ketika saya memakai, memakan, atau membeli produk impor. So..bagaimana dengan produk lokal kita, saya hanya berharap inilah yang terjadi, maksud saya kenapa produk lokal tidak bisa bersaing dengan produk impor dalam hal memasukkan pemahaman, dikarenakan kurangnya informasi. Informasi inilah yang menancapkan suatu paham ke otak kita, informasi ini yang membangun cara berfikir kita,
Saya tidak mau menyalahkan siapa2 tentang minimnya informasi tentang produk lokal ini, saya ambil contoh pentingnya informasi dalam hal pengenalan produk, beberapa waktu lalu salah satu SMK di negara ini membuat mobil lokal, informasi begitu gencar, pemahaman masyarakat akan produknya begitu dimanjakan di media, apa yang terjadi, produk lokal itu kebanjiran order, saya harap itu yang terjadi dengan produk lokal lainnya, jika pun tidak gencar, maka di mulai dari kita, bertukar informasi tentang produk lokal, memanfaatkan  fasilitas gratis media.
Saya kira informasi tentang produk lokal bisa dimulai dari pengenalan guna dan manfaat produk itu bagi masyarakat, membuat perbandingan yang obyektif, dan yang terpenting adalah merubah cara pandang dan pola berfikir masyarakat mengenai barang import dan inilah yang terberat.
Dengan majunya produk lokal, perekonomian negara ini akan bangkit, penggunaan produk lokal akan menumbuhkan dan menggerakkan roda perekonomian negara. dengan tumbuh dan bergeraknya roda perekonomian maka akan meningkatkan taraf hidup rakyat.
Bagaimana menghilangkan stigma produk lokal kalah bersaing dengan produk impor?? Kalau menurut saya pribadi, tidak ada yang salah dengan produk lokal kita, hanya saja karena sudah tertanam pemahaman seperti yang kita bahas tadi maka seolah olah selalu saja ada kekurangan dari produk lokal di banding produk impor.
Sekali lagi informasi yang sangat diperlukan oleh masyarakat, mengubah cara pandang dan berfikir,dan di hal lain, mengharapkan pemerintah negara ini membuat terobosan kebijakan tentang peningkatan produksi produk lokal, sehingga kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi hanya dengan produksi produk lokal.
Kita ambil contoh beras, negara ini merupakan pangsa pasar beras terbesar di dunia, saya tidak berkata produsen beras, tapi, konsumen beras terbesar, seharusnya pemerintah tau itu, bukan memenuhi kebutuhan konsumsinya dengan impor, tapi seharusnya dengan meningkatkan produksi beras lokal.
Cara berfikir inilah yang selalu salah di negara ini. Ini juga berlaku untuk produk lokal lain, seharusnya kebijakan pemerintah lebih berpihak pada peningkatan produksi untuk pemenuhan kebutuhan lokal bukan mengambil jalan pintas dengan impor, apa yang terjadi jika impor ini menjadi kebutuhan, maka seperti yang terjadi sekarang, produk impor ada di mana2, cara berfikir masyarakat semakin terkotakkan, dan produk lokal menjadi selingan, ejekan dan pelengkap di negaranya sendiri.




baca juga :

Apel malang, buah lokal bergizi tinggi
Bebek, gurih dan bergizi
Belut, manfaat dan kandungan gizinya
Tentang Bakso Alfa Group
Peluang usaha Bakso Alfa
Menu lain Kedai Bakso Alfa, untuk pesanan
Nanas Blitar, si mungil bermahkota yang bergizi
Mengatasi batu ginjal, ternyata semua ada di sekitar kiat
Minum es penyebab flu, mitos atau fakta??
Menguak rahasia Petai (pete)
Sudahkah anda pakai MICIN??
Mau perkasa?? di jambu merah aja..!

0 komentar:

Post a Comment